·
Jenis – Jenis Perencanaan
a.
Perencanaan Strategis
Adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara
keseluruhan. Wirausahawan memandang organisasi sebagai satu unit total dan
memutuskan apa yang hendak dilakukanyan dalam jangka panjang untuk mencapai
tujuan organisasinya. Perencanaan jangka panjang wirausahawan adalah mencoba
menentukan apa yang akan dilakukan oleh organisasi agar berhasil dalam kurun
waktu 3 sampai 5 tahun mendatang.
o
Definisi Strategis
Adalah suatu rencana luas dan umum yang dikembangkan untuk mencapai tujuan
organisasi jangka panjang. Strategi adalah hasil akhir dari perencanaan
strategis. Agar strategi bisa berdaya guna , ia harus konsisten dengan tujuan
organisasional yang pada akhirnya harus konsisten dengan maksud organisasional.
o
Manajemen Strategi
Walaupun perumusan strategi adalah salah satu langkah dalam proses manajemen
strategis, perumusan strategi lebih banyak mendapatkan perhatian dalam
literatur manajemen dibandingkan proses lainnya.
b.
Perencanaan Taktis
Adalah perencanaan
jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang
sedang berjalan. Wirausahawan menggunakan perencanaan taktis untuk menguraikan
apa yang harus dilakukan oleh berbagi bagian dari organisasi untuk mencapai
keberhasilan pada jangka waktu satu tahun atau kurang.
Wirausahawan
memerlukan perencanaan strategis maupun taktis, tetapi kedua program tersebut
harus saling berhubungan agar tercapai suatu keberhasilan. Perencanaan taktis
hendaknya dipusatkan pada apa yang akan dilakukan dalam jangka pendek untuk
membantu mencapai tujuan jangka panjang yang ditentukan dengan perencanaan
strategis.
·
Pendekatan
–Pendekatan Dalam Perencanaan
a.
Pendekatan Probabilitas Tinggi
Pendekatan probabilitas tinggi perencanan didasarkan pada filsafat bahwa
seharusnya terdapat probabilitas tinggi bahwa organisasi tidak bias mencapai
keberhasilan. Perencanaan menggunakan pendekatan probabilitas tinggi yang
ditunjukkan langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bias diterima.
b.
Pendekatan Maksimal
Pendekatan maksimasi didasarkan pada filsafat bahwa organisasi hendaknya
mencapai keberhasilan sebesar mungkin. Perencana biasanya menggunakan maksimasi
dan secara konstan menggunakan teknik kuantitatif dan paling banyak digunakan
adalah model matematis. Perencana membangun model otomatis dari system yang
mereka rencanakan dan mendasarkan model tersebut bereaksi dengan perubahan dari
luar. Melalui penggunaan model tersebut dn teknis matematis lainnya, perencana
pendekatan makimasi mencoba untuk:
1. meminimasi sumber daya yang digunakan untuk mendapat tingkat prestasi
(performance) tertentu
2. memaksimumkan prestasi yang bisa dicapai dengan sumber daya yang diharapkan
tersedia
3. mendapat keseimbangan biaya (sumber daya yang dikonsumsi) dan manfaat
(prestasi) yang terbaik
Pendekatan maksimasi perencanaan
seperti pendekatan probabilitas tinggi yang mempunyai keutungan dan kerugian.
Keuntungan adalah pendekatan ini secara kontinyu menekankan padapencapaian
kuntungan potensial penuh dari organisasi dn mengunakan teknik kuantitatif yang
canggih untuk mengembangkan rencananya. Kerugian pendekatan ini yaitu biasanya
memperlakukan komponen organisasi sepenuhnya bisa dikuantifikasi dan bisa
diprediksi.
c.
Pendekatan adaptasi
Pendekatan adaptasi menekankan bahwa perencanaan yang efektif dipusatkan pada
usaha membantu organisasi untuk berubah atau menyesuaikan diri denga variabel
eksternal atau internal. Pendekatan ini didasarkan pada filsafat bahwa suatu
ketidak mampuan beradaptasi adalah kendala besar bagi keberhasilan orgnisasi.
Perencana yang menggunakan pendekatan ini yaitu:
1. melihat perubahan organisasional yang tidak bisa dihindari
2. memusatkan diri pada antisipasi perubahan masa depan
3. menentukan, melalui analisa organisasional, bagaimana memodifikasi
organisasi ketika tiba saat untuk berubah.
·
Alat – alat Perencanaan
a.
Peramalan (forecasting)
Adalah teknik
prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi
organisasi. Walaupun teknik peramalan yang canggih relatif modern, konsep
peramalan bisa ditelusuri kembali sekurang-kurangnya pada literatur manjemen
dari Fayol. Arti penting dari peramalan terletak pada kemampuannya untuk
membantu wirausahawan mengerti dengan lebih baik perbaikan masa depan dari
lingkungan organisasional, yang pada gilirannya membantu wirausahawan untuk
merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif.
Walaupun suatu
proses peramalan organisasional yang lengkap bisa dan biasanya semua tipe
peramalan yang disinggung pada paragraf terdahulu, peramalan penjualan dikutip
sebagai ”kunci” peramalan organisasional. Ramalan penjualan adalah suatu
prediki tentang seberapa tinggi dan rendahnya penjualan selama periode waktu
yang diramalkan. Ramalan penjualan adalah ramalan ”kunci” karena ia bertindak
sebagai garis pendoman fundamental bagi perencanaan dalam organisasi .
b.
Penjadwalan (scheduling)
Pada dasarnya
penjawalan adalah proses perumusan daftar aktivitas yang mendetail yang harus
di laksanakan untuk mwencapai tujuan organisasdi. Daftar aktivitas tersebut
merupakan bagian integral dari rencana organisasional.
·
Teori organisasi wirausaha
a.
Neo Klasik, teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilag teknologis, dimana
manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan
dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari
variabel keputusan.
b.
Schumpeter’s entrepreneur, Menurutnya, untuk mencapai keseimbangan diperlukan tindakan dan keputusan
aktor (pelaku) ekonomi yang harus berulang-ulang dengan “cara yang sama” sampai
mencapai keseimbangan. Jadi kata kuncinya “berulang dengan cara yang sama”, yang
menurut Schumpeter disebut “situasi statis”, dan situasi tersebut tidak akan
membawa perubahan. Schumpeter berupaya melakukan investigasi terhadap dinamika
di balik perubahan ekonomi yang diamatinya secara empiris akhirnya beliau
menemukan unsur eksplanatory-nya yang disebut “inovasi“. Dan
aktor ekonomi yang membawa inovasi tersebut disebut entrepeneur.
Jadi entrepreneur adalah pelaku ekonomi yang inovatif yang akan membuat
perubahan.
c. Austrian School, Mengutip Adaman dan Devine (2000),
masalah ekonomi mencakup mobilisasi sosial dari pengetahuan yang tersembunyi
(belum diketahui umum) yang terfragmentasi dan tersebar melalui interaksi dari
kegiatan para entrepreneur yang bersiang. Penemuan pengetahuan tersembunyi
merupakan proses perubahan yang berkelanjutan. Dan proses inilah yang merupakan
titik awal dari pendekatan Austrian terhadap kewirausahaan. Ketika dunia
dipenuhi ketidakpastian, proses tersebut kadang mengalami sukses dan gagal.
Namun seorang entrepreneur selalu berusaha memperbaiki kesalahannya.
d. Kirzerian Entrepreneur, Kirzer memakai pandangannya Misesian
tentang “human action” dalam menganalisis peranan entrepreneural. Singkat kata,
unsur entrepreneur dalam pengambilan keputusan manusia dikemukan oleh Om Kirzer
Dan dengan memanfaatkan pengetahuan yang superior inilah seorang entrepreneur
bisa menghasilkan keuntungan. Petuah lainnya adalah “This insight is simply
that for any entrepreneurial discovery creativity is never enough: it is
necessary to recognize one’s own creativity“.
e. Teori Entrepreneur dari perspektif individu , Beberapa di antaranya adalah : (1) life path change,
(2) Goal Directed Behaviour, dan (3)Outcome
expectancy.
·
Departementalisasi rentang manajemen
Proses pembentukan manajemen disebut departementalisasi.
Pembentukan departemen – departemen tersebut umumnya didasarkan pada faktor
situasional seperti fungsi-fungsi kerja yang dilaksanakan, produk yang
dibuat, daerah yang diliput, sasaran konsumen, danproses yang dirancang untuk
pembuatan produk.
Rentang manajemen menunjuk pada jumlah individu yang diawasi oleh wirausahawan. Semakin
banyak individu yang diawasi wirausahawan makin besar pula rentang manajemen
begitupula sebaliknya.
Rentang manajemen dinamakan juga rentang kekuasaan
(span of authority ), rentang pengawasan (span of control), rentang supervisi
(span of supervision), dan rentang tanggungjawab (span of responsibility).
·
Norma dan etika bisnis
a.
Menurut zimmer (1996:20) , etika bisnis adalah suatu kode etik perilak pengusaha berdasarkan
nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan
memecahkan persoalan.
b.
Ebert dan icky M Griffin (200:80), etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan
perilaku etika dari seorang manajer atau karyawan suatu organisasi.
Jadi, Etika bisnis adalah suatu kode etik
perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan
tuntunan dalam berusaha dan memecahkan persoalan-persoalan yang
dihadapi dalam suatu perusahaan.
Selain etika dan perilaku, yang tidak kalah penting yang dalam bisnis
adalah norma etika. Menurut Zimmerer (1996:22), ada tiga tingkatan norma etika,
yaitu :
- Hukum,
berlaku bagi masyarakat secara umum yang mengatur perbuatan yang boleh
dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Hukum hanya mengatur perilaku minimum.
- Kebijakan
dan prosedur organisasi, memberi arah khusus bagi setiap orang dalam
organisasi dalam mengambil keputusan sehari-hari. Para karyawan akan
bekerja sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan / organisasi.
- Moral
sikap mental individual, sangat penting untuk menghadapi suatu keputusan
yang tidak diatur oleh aturan formal
·
Prinsip – prinsip etika dan perilaku
bisnis
Ada 8 prinsip-prinsip etika dan perilaku
bisnis ,yaitu :
- Kejujuran (Honesty)
- Memegang prinsip (Integrity)
- Memelihara janji (Promise Keeping)
- Kesetiaan (Fidelity)
- Kewajaran (Fairness)
- Suka membantu orang lain (Caring for other)
- Hormat kepada orang lain (Respect for
other)
- Warga negara yang bertanggung jawab (Responbility
citizenship)
- Mengejar keunggulan (pursuit of excellence)
- Dapat dipertanggungjawabkan (accountability)
·
Cara – cara mempertahankan standar etika
bisnis dalam wirausaha ?
Cara-cara memepertahankan standar etika
bisnis dalam wirausahaan ada 10 :
- Menciptakan
kepercayaan perusahaan. Hal ini akan menetapkan nilai-nilai perusahaan
yang mendasari tanggung jawab etika bagi stakeholder.
- Mengembangkan
kode etik yaitu suatu
catatan tentang standar tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang
diharapkan perusahaan dari karyawan.
- Menjalankan
kode etik secara adil dan konsisten
- Melindungi
hak perorangan
- Mengadakan
pelatihan etika
- Melakukan
audit etika secara periodi
- Mempertahankan
standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hanya aturan
- Menghindari
contoh etika yang tercela setiap saat dan diawali dari atasan
- Menciptakan
budaya yang menekankan komunikasi dua arah
- Melibatkan
karyawan dalam mempertahankan standar etika
·
Macam – macam tanggung jawab perusahaan
terhadap wirausaha ?
Menurut Zimmerer (1996) ada 5 tanggung jawab perusahaan, yaitu :
- Tanggungjawab
terhadap lingkungan .
- Tanggungjawab
terhadap karyawan, seperti menghormati pendapat karyawan, dan memberi
umpan balik.
- Tanggungjawab
terhadap pelanggan, seperti menghasilkan harga yang adil dan layak,
menghasilkan barang/jasa yang bermutu tinggi dan tidak merugikan.
- Tanggungjawab
kepada investor berupa menyediakan pengembalian investasi yang
menarik dengan memaksimumkan laba dan melaporkan kinerja keuangan seakurat
dan setepat mungkin.
- Tanggungjawab
kepada masyarakat . Menyediakan
dan menciptakan kesehatan dan menyediakan berbagai kontribusi terhadap
masyarakat yang berada di sekitar lokasi perusahaan.
Daftar Pustaka :